Penyebab Penyakit Anemia dan Ciri-Cirinya

Penyebab Penyakit Anemia dan Ciri-Cirinya

Anda sering merasa lemas, lesu, pusing atau lelah bahkan sampai detak jantung berdebar-debar? Hati-hati bisa jadi itu gejala penyakit anemia. Saat disibukkan dengan kegiatan yang menumpuk, terkadang kita lupa untuk menjaga tubuh kita. Asupan makanan yang kurang sehat dan tidak teratur, kebiasaan begadang dan kurang istirahat dapat menyebabkan tubuh menjadi kekurangan darah.

Pengertian dan Penyebab Anemia

Penyakit anemia didefinisikan sebagai penurunan kosentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah. Hemoglobin sendiri didalam darah berfungsi untuk mengikat oksigen dan membawa oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh. Hemoglobin juga membawa kembali karbondioksida dari seluruh sel paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Jika hemoglobin sel darah merah berkurang atau jumlahnya dibawah normal maka seseorang akan mengalami anemia dengan gejala-gejala seperti letih, lesuh, lelah, pusing dan lemah bahkan bisa sampai pingsan.

Hal ini disebabkan karena kurangnya oksigen yang dialirkan keseluruh tubuh karena kadar hemoglobin sebagai pengikat oksigen menurun. Dalam keadaan normal kadar hemoglobin pada wanita dewasa adalah 12 sampai 16. Sedangkan untuk laki-laki dewasa adalah 14 sampai 18 gram/100ml darah. Jumlah hemoglobin normal tergantung dari umur, jenis kelamin dan kondisi seseorang.

Ciri-Ciri dan Gejala Penyakit Anemia

Penyakit anemia atau kurang darah biasanya ditandai dengan gejala tubuh lemas, gampang lelah, lesuh dan juga biasanya disertai dengan pusing-pusing sampai jantung berdebar-debar. Penderita anemia biasanya akan terlihat pucat karena kadar hemoglobin dalam darahnya berkurang.

Cara mengecek jika anda mengalami kurang darah dapat dilihat pada bagian dalam kelopak mata bawah akan terlihat pucat. Penyakit anemia dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dengan penyebabnya.
  1. Anemia defisiensi besi atau kekurangan zat besi yang disebabkan oleh kurang gizi atau malnutrisi. Anemia jenis terutama disebabkan karena kekurangan asupan zat besi atau kehilangan banyak darah seperti pendarahan pada saat haid atau setelah persalinan. Anemia defisiensi besi adalah yang paling umum terjadi atau sekitar 62% dari seluruh kasus anemia.
  2. Anemia megaloblastik yang jumlah kasusnya sekitar 29%. Anemia ini disebabkan oleh kekurangan asam folat dan kekurangan vitamin B12.
  3. Anemia hipoplastik yang disebabkan oleh penurunan fungsi sum-sum tulang untuk membentuk sel-sel darah merah baru. Anemia jenis ini jarang ditemui yaitu sekitar 8% saja dari keseluruhan kasus anemia.
  4. Anemia hemolitik, anemia jenis ini hampir jarang terjadi yang jumlahnya hanya 0.7% saja kasusnya. Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya.

Anemia Bukan Darah Rendah

Masyarakat awam masih tidak menyadari apakah mereka terserang anemia atau tidak. Karena gejalanya yang hampir sama, kebanyakan orang masih belum bisa membedakan antara anemia atau kurang darah dengan hipotensi atau darah rendah.

Jadi kurang darah sebenarnya sangat berbeda dengan darah rendah. Kalau berbicara masalah hipotensi atau darah rendah adalah tekanan darahnya yang rendah dimana kemampuan otot jantungnya itu kurang untuk memompa jantung keseluruh tubuh sehingga menyebabkan kurangnya aliran darah ke jaringan yang diperdarahi. Kalau kita mengandaikan maka kurang darah ini adalah HB nya yang kurang, HB ini diumpamakan sebagai mobilnya dia akan membawa oksigen ke jaringan.

Tetapi kalau kurang darah, itu yang kurang adalah motornya atau mesinnya yang kurang sehingga tidak mampu memompa atau menjalankan mobil ini untuk sampai kepada tujuannya.

Anemia Pada Perempuan

Perempuan dikatakan lebih rentan terkena anemia karena perempuan setiap bulannya harus mengalami perdarahan rutin pada siklus menstruasi. Untuk ibu hamil kadar hemoglobin normal lebih rendah dari perempuan dewasa yang tidak hamil yaitu sekitar 10gram/100ml darah.

Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan keguguran pada kandungannya dan gangguan pertumbuhan janin. Hal ini karena berkurangnya suplai oksigen untuk janin yang dikandungnya bahkan resiko kematian pada ibu hamil penderita anemia adalah sekitar 51%.


Sumber

Comments

Popular posts from this blog

Cara menghitung denyut nadi secara manual

Ini dia Tips Sederhana Membuat Telur dadar yang Lebih Lezat dan Enak untuk disantap!

1 dari 4 perempuan tua Indonesia osteoporosis