5 Sumber Lemak Sehat bagi Kesehatan Anda

Sumber Lemak Nabati

Apakah kamu menganggap lemak itu jahat dan harus dihindari? Banyak orang yang sepakat kalau lemak adalah sumber berbagai penyakit, lemak berlebih bisa membuat gemuk dan mengganggu penampilan Anda. Tak hanya itu, kelebihan lemak juga bisa menyebabkan berbagai macam penyakit.

Namun tak semua lemak itu jahat. Lemak merupakan sumber energi kedua selain karbohidrat. Tubuh pun sebenarnya butuh lemak, senilai 30% dari kebutuhan kalori harian. Jadi, misalkan dalam sehari Anda membutuhkan 2000 Kalori, berarti minimal 600 kalori berasal dari lemak. Jumlah itu senilai dengan 67 gram lemak, atau 4 sendok makan minyak goreng perhari.

Lemak "baik" dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, dan risiko kematian akibat penyakit jantung. Sebaliknya, lemak jenuh dan trans tak bagus untuk kesehatan.

Tak semua orang mengetahui apa saja jenis lemak yang baik itu Lalu, sumber lemak hewani dan nabati mana yang sebaiknya dikonsumsi?

Sumber lemak hewani dan nabati

Berikut beberapa sumber lemak sehat yang bermanfaat untuk kesehatan Anda:

Minyak zaitun

Minyak yang satu ini sangat identik dengan “minyak sehat”. "Minyak zaitun telah menjadi sahabat manusia sejak sekitar 4.000 tahun yang lalu," kata Leandro Ravetti, direktur teknis untuk Cobram Estate, produsen Cobram Estate Extra Virgin Olive Oils. Tak hanya mengandung lemak tak jenuh tunggal, minyak zaitun juga mengandung vitamin E dan polifenol.

Satu sumber bahkan menyebutkan, minyak zaitun mengandung 30-40 macam antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan jantung. Minyak zaitun diperas langsung dari buahnya. Untuk memaksimalkan sifat yang menguntungkan,

Ravetti menyarankan masyarakat untuk memilih produk yang belum lama diproduksi, dikemas dalam wadah gelap, dan jika Anda membeli produk pabrik, pilih yang menuliskan tanggal panennya.
Anda bisa menggunakan minyak zaitun untuk menumis atau sebagai olesan roti.

Minyak ikan

Minyak ikan mengandung kadar tinggi Omega-3, asam lemak esensial (EFA) yang membantu meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol buruk. Yayasan Jantung Nasional Australia merekomendasikan minyak ikan yang berasal dari salmon Atlantik dan Australia, trevalla mata biru, mackarel biru, dan gemfish. Tak hanya baik untuk kesehatan jantung,  asam lemak jenis ini pun dapat memperbaiki mood.

Kacang-kacangan

Kacang merupakan sumber makanan yang kaya lemak tak jenuh tunggal, khususnya kacang pinus, hazelnutalmond, mete, macadamiapecan, dan pistachio.

Lemak dalam kacang-kacangan adalah lemak tak jenuh yang baik untuk meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah. Sejauh ini, tidak ada kacang-kacangan yang tidak baik untuk kesehatan, selama tidak digoreng atau digarami berlebihan. Kacang panggang bisa menjadi alternatif lebih sehat untuk menonton bola dibandingkan keripik kentang.

Biji-bijian

Biji wijen adalah yang terbaik. Campuran biji wijen dengan minyak zaitun extra virgin merupakan kombinasi yang pas untuk membuat salad atau makanan lain. Biji-bijian lain sumber minyak "baik" antara lain canola, bunga matahari, dan wijen.

Alpukat

Avokad atau alpukat, buah yang satu ini memang terkenal tinggi lemak, namun lemak dalam alpukat ternyata bermanfaat.. Sebagian besar lemak avokad adalah jenis yang sehat: 60 persen tak jenuh tunggal dan 12 persen tak jenuh ganda.

Alpukat ternyata juga mengandung asam lemak jenuh yang sehat. Selain itu, alpukat juga kaya vitamin C dan E untuk menjaga tubuh Anda tetap bugar. Alpukat bisa dijus atau dimakan dengan es serut, dan tak kalah enak sebagai olesan roti atau campuran salad.

Itulah beberapa jenis sumber lemak nabati dan lemak hewani yang bisa dikonsumsi dalam menu sehari-hari. Tapi ingat, konsumsi lemak berlebihan dapat berakibat buruk bagi kesehatan Anda. Umumnya kebutuhan lemak tubuh berkisar antara 0,5-1 gram lemak per 1kg berat badan per hari.

Comments

Popular posts from this blog

Cara menghitung denyut nadi secara manual

Ini dia Tips Sederhana Membuat Telur dadar yang Lebih Lezat dan Enak untuk disantap!

1 dari 4 perempuan tua Indonesia osteoporosis