Nutrisi penting dalam buah berwarna merah

Tahukah Anda bahwa makanan yang berwarna merah mengandung berbagai nutrisi seperti, fitonutrien, vitamin dan mineral. Seperti buah ceri, jambu biji, jeruk, tomat, paprika merah, raspberry, anggur merah, stroberi, apel, semangka, dan buah delima yang dapat melindungi Anda terhadap risiko penyakit serius. 


Anda mungkin perlu lebih banyak mengonsumsi makanan berwarna merah dalam diet. Hal ini disebakan karena nyeri punggung bawah, gangguan pencernaan, panggul terasa linu, dan gangguan kekebalan tubuh juga menunjukkan kekurangan jenis makanan ini.

Aktivitas makan tidak hanya mempengaruhi kita secara fisik, tetapi juga secara emosional. Jika diet yang kita terapkan sehat dan kaya nutrisi, maka keadaan emosional cenderung stabil dan seimbang. Sehingga hal tersebut akan mendorong sistem kekebalan tubuh yang sehat dan lancarnya sistem pencernaan dengan penyerapan optimal.

Secara fisik, makanan berwarna merah meredakan nyeri punggung dan linu di panggul. Nutrisi yang bermanfaat di dalamnya, seperti vitamin A dan C dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, kalium dan zat besi bersama dengan phytochemical anti-kanker, seperti resveratrol, lycopene, quercetin, dan asam ellagic juga ditemukan dalam makanan berwarna merah alami.

Penelitian dalam the Journal of Medicinal Food menggambarkan aktivitas perlindungan anti-tumor pada buah tomat. Ketika tikus percobaan diberikan lycopene, para peneliti menemukan lycopene memiliki aktivitas antimutagenik jauh lebih kuat.

“Hasil penelitian menunjukkan, lycopene memiliki efek antimutagenik, meskipun efeknya lebih rendah dibandingkan tomat yang berisi campuran kompleks phytochemical bioaktif. Efek antimutagenik terhubung dengan peran chemoprotective lycopene pada tomat dalam pencegahan karsinogenesis,” jelas peneliti, dikutip Naturalnews.

Sumber: Health Okezone

Comments

Popular posts from this blog

Cara menghitung denyut nadi secara manual

Ini dia Tips Sederhana Membuat Telur dadar yang Lebih Lezat dan Enak untuk disantap!

1 dari 4 perempuan tua Indonesia osteoporosis